Thursday, October 13, 2016

alat detektor air bawah tanah (Underground Water Detector Machine)

Perangkat HASIL FRESH dengan sistem geofisika dan jangka panjangPeneliti pertama di dunia untuk mendeteksi air bawah tanah.Kami mengucapkan selamat kepada para petani, investor lahan pertanian, peneliti dan penjelajahair tanah dan sumur bawah tanah bicara dan perangkat unik.Bangga GER MENDETEKSI perusahaan menawarkan dunia-terbaru spesifikasi teknologidan teknik resolusi tinggi dan diskriminasi,detektor air FRESH HASILKedalaman Perangkat hingga 1200 meter di bawah tanah dan berbagai depan 2.000 meter,dengan kemungkinan yang sangat akurat dan tinggi Reselotion jenis air pilih apakah(Segar - asin - normal)Dengan mengidentifikasi diinginkan range.-Identifikasi depan jenis air yang Anda ingin mencari.8-Perangkat bekerja dalam empat bahasa (Jerman - Inggris- Perancis - Arab).Sebuah sertifikat asal dan menjamin bahwa selama dua tahunindustri Jerman kelas pertama.Berat perangkat dengan aksesoris (4 kg) saja.Perangkat ini bekerja untuk cocok untuk semua kondisi dan medan yang berbeda

Ger detect Company
Phone : +4935737055199
Website :www.gerdetect.de
Email : info@gerdetect.de 


Cara kerja mesin bor sumur







cara kerja sumur Bor air nusa tenggara timur



Thursday, February 18, 2016

3 landasan sukses blog

Menjadi blogger sukses adalah sebuah pilihan. Ukurannya dapat berupa jumlah uang yang dihasilkan, popularitas, atau dampak positif yang dihasilkan (misalnya menginspirasi blogger lain yang belum sukses). Akan tetapi, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa menjadi blogger sukses itu sulit.

Jika Anda termasuk salah satu orang tersebut, buang jauh-jauh anggapan tersebut. Anda hanya butuh tiga modal berikut untuk menjadi seorang blogger sukses.

1. Pola Pikir Sukses

Pola pikir adalah kumpulan pikiran yang telah terpola dan tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, modal pertama adalah memiliki pola pikir (mindset) sukses.
Pola pikir sukses ini tidak sulit dicari. Anda tinggal mengambilnya dari para blogger sukses dalam negeri maupun luar negeri. Contoh pola pikir blogger sukses adalah:


  • Percaya diri
  • Fokus pada kualitas
  • Mencari tantangan

Jika Anda memiliki pola pikir sukses, segala sesuatu akan menjadi mudah. Sebagai contoh, Anda ingin mendapatkan Rp 50 juta per bulan dari blog Anda. Jika Anda percaya dapat meraihnya, Anda akan bergerak (melakukan tindakan) untuk mencapainya. Jika sebaliknya, Anda akan diam (tidak bertindak) karena kalah sebelum berperang.

2. Kebiasaan Baik

Modal kedua adalah kebiasaan baik. Ini antara lain tidak menunda-nunda pekerjaan, sistematis, terorganisir, konsisten, terencana, dan beretika. Dengan kebiasaan baik, perilaku ngeblog Anda otomatis akan baik juga.

Contohnya, Anda akan membuat postingan terlebih dahulu sebelum membuka Facebook atau melihat video-video YouTube. Dengan demikian, Anda sesuai pepatah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit menulis terlebih dulu, bersenang-senang membuka Facebook kemudian.

3. Keterampilan Ngeblog

Modal ketiga adalah keterampilan ngeblog. Bentuknya beragam mulai dari menulis postingan berkualitas, riset kata kunci, search engine optimization (SEO) sampai menguasai teknis blog (misal hosting dan CSS). Dengan memiliki keterampilan ngeblog, Anda tidak bergantung pada orang lain dalam mengelola blog Anda.

Supaya memiliki keterampilan ngeblog di atas, tidak ada cara lain, Anda harus belajar dan berlatih secara berkesinambungan (terus menerus). Sebagai contoh, jika Anda belum terampil menulis, menulislah setiap hari selama 30 hari (misalnya 300 kata sehari) walaupun Anda capai atau tidak mood. Manfaatnya, Anda akan terbiasa menulis.

Dari ketiga modal di atas, modal mana yang paling besar dampaknya? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak Anda.Menurut sejumlah pakar pengembangan diri, pola pikir dan kebiasaan (disebut soft skills) berperan 80% dalam kesuksesan seseorang. Sementara itu, keterampilan teknis (hard skills) berperan 20%.

Simpulannya, menjadi blogger sukses tidaklah sulit sepanjang Anda memiliki tiga modal di atas. Bertindaklah (take actions) sehingga Anda memiliki ketiga modal tersebut. Cepat atau lambat Anda akan menjadi seorang blogger sukses.

Salam,
Herman Yudiono


 

Thursday, January 28, 2016

Pengertian sungai



         apa itu Sungai
Berdasarkan Undang-Undang Sumber Daya Air Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya #Air, yang dimaksudkan dengan wilayah sungai adalah kesatuan pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2. #Sungai mengalir dari hulu sesuai kemiringan lahan yang curam berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, landai dan relatif rata. Alus atau kecepatan alir air sungai berbanding lurus dengan kemiringan lahan. Arus relatif cepat di daerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin lambat pada daerah hilir.
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air dari lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Dan sekitar sungai yang mensuplay air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga. Kondisi suplay air dari daerah penyangga dipengaruhi oleh aktifitas dan perilaku penghuninya. Pada umumnya daerah hulu mempunyai kualitas air yang lebih baik dari pada daerah hilir. Dari sudut pemanfaatan lahan, daerah hulu relatif lebih sederhana dan bersifat alami seperti hutan dan perkampungan kecil. Semakin ke hilir keanekaragaman pemanfaatan lahan makin meningkat. Pada akhirnya daerah hilir merupakan tempat akumulasi pembuangan limbah cair yang mulai dari hulu (Wiwoho, 2005).
Menurut Mulyanto (2007),

Jenis – Jenis Sungai :
a)           Menurut jumlahnya air
1.      Sungai Permanen
Sungai Permanen adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun tetap. Contohnya :
Sungai  Kapuas,Barito,Kahayan,Mahakam, Musi,Indragiri.
2.  Sungai Periodik
Sungai Periodik adalah sungai yang pada saat musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau air sedikit. Contohnya  : Sungai Bengawan Solo,Sungai Opak di Jawa Tengah,Sungai Brantas dan Progo di Jawa Timur .
.
  

Komponen Pencemaran Air



          Komponen Pencemaran Air
Menurut Wardhana (1995) yang dikutip Sumantri (2010)  kompo
nen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (permukiman) dan pertanian dapat dikelompokan menjadi  :
a)             Bahan buangan Padat
Yang dimaksudkan dengan bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik kasar maupun halus misalnya sampah. Bahan tersebut jika dibuang ke air akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Jika bahan buangan padat dilarutkan maka kepekatan atau berat jenis air akan naik yang disertai dengan perubahaan warna. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air sehingga proses fotosintesis tanaman dalam air akan terganggu serta berdampak terganggunya organisme dalam air.
b)             Bahan Buangan Organik dan Olahan Bahan Makanan
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga bila dibuang perairan akan menaikan populasi mikroorganisme dan BOD akan naik. Pertambahan mikroorganisme juga menyebabkan berkembangnya bakteri patogen yang sangat berbahaya bagi manusia. Sedangkan buangan olahan bahan makanan menimbulkan bau yang menyengat karena mengandung protein dan gugus amina yang jika mengalami degradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misalnya NH3).
c)             Bahan Buangan Anorganik
Bahan buangan anorganik sangat sulit didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Jika logam ini masuk dalam air maka akan terjadi peningkatan ion logam dalam air.  Buangan bahan anorganik seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), Air raksa/merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah yang dapat menyebabkan kerusakan peralatan yang terbuat dari besi menjadi berkarat (korosi).  
d)            Bahan Buangan Cairan Berminyak
Cairan berminyak jika dibuang ke air akan terapung dan menutupi permukaan air dan jika mengandung senyawa yang volatile akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air dan menyusut serta menganggu proses fotosintesis.
e)             Bahan Buangan Berupa Panas (Polusi Thermal)
Perubahaan kecil pada temperatur lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga dapat mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi termal ini harus dihindari.
f)              Bahan Buangan Kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam pencemaran ini yaitu  : sabun, detergen, sampo serta bahan pembersih lainnya. Jika dibuang ke air secara berlebihan yang ditandai dengan buik-buih sabun pada permukaan air dan akan menyebabkan  :
1.        Menaikan pH air hingga 10,5 – 11 dan dapat mengganggu organisme dalam air karena detergen mengandung bahan non fosfat.
2.        Bahan antiseptik yang ditambahkan ke dalam sabun /detergen juga dapat mematikan mikroorganisme dalam air.
3.        Sebagian bahan sabun/detergen tidak dapat didegradasi oleh mikroorganisme sehingga menganggu ekosistem dalam air.
g)             Bahan Pemberantas Hama
Pemakaian insektisida pada lahan pertanian yang tersisa jika tidak tersimpan dalam kondisi aman dan terjadi tumpahan akan mengalir melalui raven atau drainase menuju ke sungai. Bahan ini sulit didegradasi oleh mikroorganisme dan kalaupun mampu didegradasikan akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
h)             Zat Kimia
Zat pewarna tersusun dari chromogen dan auxochrome yang merupakan senyawa aoramatik yang berisi chromopore yaitu zat pemberi warna yang berasal dari radikal kimia misalnya nitroso (-NO), kelompok aso (-N = N-1), kelompok etilen (>C = C <). Zat pewarna ini dapat mengganggu kehidupan mikroorganisme.
i)               Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan biologis melalui efek langsung atau efek tertunda karena zat ini banyak digunakan dalam bidang pertanian,kedokteran dan farmasi.
            Menurut Sunu (2001), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan   sebagai berikut :
a)         Limbah Zat Kimia
Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan
organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air dikelompokkan  sebagi berikut :
§    Insektisida
Insektisida sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan masyarakat  khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan.
§    Pembersih
Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya buih-buih pada permukaan air.
§    Larutan Penyamak Kulit
Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak merusak lingkungan khususnya pencemaran air.
§    Zat Warna Kimia
Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya mempunyai dayatarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna aslinya. Pada dasarnya  semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh manusia.

b)        Limbah Padat
Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil
proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat yang terbentuk lebih halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat larut dalam air dan tidak dapat mengendap, melainkan membentuk koloid yang melayang-layang di dalam air. Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh sehingga akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan oksigen terlarut di dalam air juga menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan di dalam air.
c)         Limbah Bahan Makanan
Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan mengandung protein, maka pada saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan menimbulkan bau busuk.
d)        Limbah Oganik
Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen.
e)         Limbah Anorganik
Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating, industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung dibuang di air lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam didalam air. Ion logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air lingkungan sangat berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia.



Wednesday, January 27, 2016

Sumber Pencemaran



1.3             Sumber – Sumber  Pencemaran Air
Pencemaran air dapat ditandai oleh turunnya mutu, baik air daratan (sungai, danau, rawa, dan air tanah) maupun air laut sebagai suatu akibat dari berbagai aktivitas manusia modern saat ini sangat beragam sesuai karakteristiknya.
Menurut Sunu (2001), adapun sumber pencemaran air yaitu:
a)             Pencemaran Air oleh Pertanian
          Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air. Sektor pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu seperti insektisida dan herbisida.
b)             Pencemaran Air oleh Peternakan dan Perikanan
          Penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran dan sisa makanan ternak dapat berpotensi sebagai sumber pencemaran. Karakteristik terhadap pencemaran air yang diakibatkan oleh kegiatan peternakan antara lain:
a. Komposisi dan jumlah kotoran ternak bervariasi tergantung pada tipe, jumlah dan metode pemberian makan dan            penyiramannya.
b. Tingkat pencemaran sangat bervariasi tergantung pada lokasi           lahan yang digunakan untuk peternakan, sistem dan skala        operasi             serta tingkat teknik pengembangbiakan.
c)             Pencemaran Air oleh Industri Air limbah industri cender
          Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. Karakteristik pencemaran air dari industri manufaktur antara lain:
§  Limbah cair
§  Industri makanan
§  Industri tekstil
§  Industri pulp dan kertas
§  Industri kimia
§  Industri kulit
§  Industri electroplating
d)            Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan
Aktivitas manusia di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi. Ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas.
Pada dasarnya pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (permukiman) dan pertanian. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.