#Air merupakan
sumber daya alam utama yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan manusia,
flora dan fauna. Menurut Mawardi (2012) keberadaan air sebagai sumber daya alam
yang vital karena merupakan sumber kehidupan multi fungsi yaitu (1) fungsi materi, (2) fungsi energi
dan sumber daya, (3) fungsi ruang, (4) fungsi waktu, (5) fungsi sosial dan
budaya, (6) fungsi ekonomi dan produksi. Oleh karena itu maka air perlu
dilestarikan agar tetap tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup serta
kualitas yang sesuai peruntukannya.
Masalah penyediaan air bersih saat
ini menjadi perhatian khusus negara-negara maju maupun negara yang sedang
berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak lepas dari
permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Letak geografis Indonesia
diantara dua benua, dan dua samudra serta terletak di garis khatulistiwa merupakan
faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Posisi
geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim
monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya
kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah
hingga timur menghangat (El Nino). Dengan demikian maka ada kecenderungan
terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Penyimpangan
iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi
dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan
penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang
rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan
intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan. Kekeringan sangat
dipengaruhi oleh adanya penyimpangan iklim, gangguan keseimbangan hidrologis
serta kekeringan agronomis. Gangguan keseimbangan hidrologis yang terjadi akibat
(1) degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu yang mengalami
konversi lahan dari vegetasi menjadi non vegetasi, sehingga mengalami gangguan
system peresapan air tanah, (2) kerusakan hidrologis daerah tangkapan air
bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga
kapasitas tampung air menurun tajam; 3) rendahnya cadangan air waduk yang
disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan, sehingga cadangan air musim
kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan serta berdampak
terjadi krisis air dalam berbagai peruntukannya. Kekeringan sangat erat
kaitanya dengan krisis air (to dirty)
dan melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Krisis air terjadi akibat
ketidakseimbangan antara kebutuhan air yang terus meningkat dan ketersediaan
air yang cendrung menurun.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan